Sukses secara finansial tentu menjadi harapan dari setiap orang, terlepas ukuran sukses setiap orang berbeda. Namun dapat dipastikan beberapa di antaranya adalah dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan membantu orang lain yang membutuhkan. Untuk mencapai kesuksesan secara finansial, banyak cara yang dilakukan setiap orang, salah satunya mengelola keuangan yang baik dan benar.
Mulai dari bagaimana mengelola keuangan yang baik, kemudian hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan. Tulisan kali ini saya akan sedikit membahas mengenai beberapa hal yang sebaiknya jangan dilakukan.
Mudah Tergoda
Lagi-lagi anda dihadapkan dengan keinginan Vs kebutuhan. Sudah sering anda membaca dan mendengar celotehan seperti ini, ‘Hanya Beli Barang yang BENAR-BENAR anda Butuhkan’. Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring makin tingginya penghasilan, secara logis seharusnya anda lebih mampu untuk menyimpan lebih banyak uang. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan justru sering sebaliknya. Makin tingginya tingkat penghasilan justru berbanding lurus dengan turut meroketnya angka pengeluaran. Alhasil, simpanan yang awalnya direncanakan untuk menjadi dana darurat dan pos investasi, lagi-lagi hanya jadi wacana semata.
Agar kejadian tersebut tidak berulang kali terjadi, coba mulai bertanya kepada diri sendiri, apa yang termasuk keinginan dan kebutuhan. Misal ketika anda lewat pusat perbelanjaan dan melihat pakaian dengan diskon cukup menarik, tanyakan dalam diri, apakah pakaian-pakaian di rumah masih cukup banyak dan layak pakai atau memang sudah banyak yang tidak layak pakai. Bila jawabannya masih cukup banyak dan layak pakai, berarti anda sedang tergoda ‘keinginan’.
Pengontrolan diri sendiri dan selalu bertanya kepada diri sendiri, menjadi cara efektif untuk meredam keinginan tersebut. Anda juga dapat mengalihkan pikiran bahwa ada tujuan lain yang lebih penting daripada ‘keinginan’ tersebut.
Ragu Untuk Berinvestasi
Setiap orang pasti memiliki tujuan keuangan masing-masing, namun kenapa masih banyak yang ragu untuk memulai investasi untuk mencapai tujuan keuangan tersebut. Cukup banyak alasan yang sering saya dengar mengapa masih banyak yang ragu untuk berinvestasi. “Ah, nanti saja tunggu sisa gajian.”, “Sekarang senang-senang dulu, investasi nanti saja”, “Investasi mahal, belum ada uangnya”, dan masih banyak lagi alasan.
Seperti kita ketahui bersama bahwa nilai investasi akan makin meningkat seiring dengan waktu. Semakin cepat kita memulainya semakin banyak pula keuntungan yang bisa didapatkan, serta semakin kecil nominal yang dibutuhkan. Memulai investasi dari usia muda adalah waktu yang paling tepat untuk mengalokasikan uang dalam produk investasi. Saat anda belum berkeluarga dan belum ada tanggungan berbagai cicilan, berarti masih ada nominal yang cukup besar yang bisa dialokasikan untuk investasi.
Hidup Tanpa Dana Darurat
Salah satu cara agar menjaga keuangan anda tetap baik adalah memiliki dana darurat ketika ada kebutuhan mendadak. Kebutuhan yang harus segera terbayarkan dengan uang tunai, seperti membayar asuransi untuk kendaraan yang rusak, atap rumah bocor, keluarga yang butuh bantuan, hingga PHK atau usaha bangkrut. Setiap anda mendapat penghasilan sebaiknya anda mulai mengalokasikan sejumlah uang untuk dana darurat. Menurut tips dari Robert Kiyosaki, besarnya dana kebutuhan darurat bagi anda yang masih lajang adalah 3x biaya hidup bulanan.
nah ingin lebih jelas lagi tentang tips tentang masalah finansial anda, silakah klik di : https://finance.detik.com/perencanaan-keuangan/d-3505514/jangan-lakukan-ini-terhadap-uang-1