Menteri Keuangan memaparkan efek pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya dalam pembayaran utang valuta asing (valas). Tekanan terhadap pembayaran utang tidak begitu berat. Sejak beberapa waktu terakhir, pemerintah sudah menurunkan porsi penarikan utang valas. Utang valas di Indonesia yang tadinya ada di atas 40% sekarang di 28% dalam valas. Maka dari itu porsi kepemilikan surat berharga negara (SBN) dari dalam negeri terus meningkat dan memperbaiki stabilitas SBN dan suku bunganya terhadap kenaikan atau perubahan nilai tukar atau suku bunga, pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan risiko tersebut. Kemenkeu melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) telah melakukan perubahan tenor surat utang sehingga biaya yang dikeluarkan juga lebih rendah.
Sumber : cnbcindonesia.com
BERITA

Peluang Mengejar Asa Melalui KIP Kuliah Jalur Seleksi Mandiri STIE SBI Yogyakarta
June 26, 2023

RESMI! MELALUI MUSMA II, ANJANI MELAKUKAN SUMPAH JANJI SEBAGAI KETUA BEM STIE SBI YOGYAKARTA PERIODE 2023-2024.
June 26, 2023

LUAR BIASA! TIM PKM STIE SBI LOLOS TAHAP PENDANAAN
June 17, 2023

DEBAT TERBUKA CALON KETUA BEM STIE SBI
June 14, 2023

EMPAT SRIKANDI KANDIDAT KETUA BEM STIE SBI YOGYAKARTA SIAP UNTUK BERTEMPUR SECARA SEHAT
June 12, 2023

HARLAH PANCASILA 2023; Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global
June 1, 2023