Profesional SBI, jika kita sudah menjalankan sebuah usaha, langkah selanjutnya adalah jangan lupa untuk menerapkan beberapa hal yang dapat menunjang keberlangsungan serta menambah besarnya usaha kita. Diantaranya adalah ide dalam inovasi bisnis, strategi marketing dan target penjualan dari produksi.
Beberapa hal diatas memang pantas untuk dilakukan dari awal sejak usaha berdiri, namun ada yang lebih utama lagi yang harus dilakukan dengan cermat dan didahulukan, yaiyu managemen atau pengaturan keuangan.
Banyak yang menganggap bahwa manajemen keuangan sebagai sesuatu hal yang akan berjalan dengan sendirinya. Jika bisnis bagus, keuangan juga akan sama bagusnya. Jika usaha untung, maka uang akan mengalir begitu saja. Nah, jika rugi, keuangannya bagaimana? Ini yang BAHAYA !!!.
Persepsi atau anggapan tersebut mungkin ada benarnya, namun kita tetap harus berhati hati , karena anggapan itu bisa jadi menyesatkan.
Sumber kas usaha adalah penjualan dan keuntungan, namun bisnis tidak hanya sekedar bagaimana menghasilkan uang, melainkan juga bagaimana membelanjakan dan mengendalikannya.
Sebelum mengalami kerugian, sebaiknya kita mempelajari beberapa prinsip dasar tentang manajemen keuangan dengan tujuan minimal dapat meminimalisir kerugian usaha kita.
Berikut adalah cara praktis untuk memulai melakukan managemen keuangan dalam usaha profesional SBI semua yang diambil dari berbagai sumber :
1. Pisahkan Uang Pribadi dengan Uang Usaha
Kesalahan yang paling banyak dan sering dilakukan para pelaku UKM adalah mencampurkan uang usaha dengan uang pribadi. Mungkin karena usaha masih kecil jadi berpikir tidak masalah jika mencampur uang usaha dengan uang pribadi.
Namun yang sering terjadi, kita akan menghadapi kesulitan membedakan pengeluaran pribadi dan usaha. Sehingga, keperluan pribadi sedikit demi sedikit menggerogoti saldo uang usaha.
Solusinya, segera pisahkan uang secara fisik dan jika perlu, siapkan dua kotak atau amplop atau dompet penyimpanan uang yang berbeda.
Akan lebih baik lagi, jika anda menggunakan jasa perbankan. Dengan cara membuka rekening yang khusus digunakan untuk bisnis, dan yang paling penting, bersikaplah disiplin dalam menerapkan pemisahan ini.
2. Rencanakan Penggunaan Uang
Profesional SBI tetap harus merencanakan penggunaan uang sebaik mungkin, bahkan saat tengah memiliki modal lebih banyak dari yang kita kira. Jangan hambur-hamburkan uang meski saldo kas dalam posisi berlebih. Tanpa perencanaan yang matang, segera saja kita akan menemukan diri kita dalam keadaan kekurangan dana.
Sesuaikan rencana pengeluaran dengan target-target penjualan dan penerimaan kas. Tunda rencana-rencana belanja modal jika tidak memberikan manfaat dalam meningkatkan penjualan atau menurunkan biaya-biaya.
3. Buat Buku Pencatatan Keuangan
Mengelola sebuah usaha tidak hanya cukup dikelola dengan ingatan, melainkan harus dengan catatan yang lengkap. Minimal anda wajib memiliki Buku Kas Masuk dan Buku Kas Keluar yang mencatat keluar masuknya uang.
Kemudian anda wajib mencocokkan setiap hari saldo uang secara fisik dengan catatan anda. Hal ini dilakukan untuk mengontrol transaksi uang dan memastikan tidak ada uang yang terselip. laporan keuangan usaha, minimal dalam bentuk neraca dan laba/rugi.
4. Hitung Keuntungan dengan Benar
Tujuan kita sebagai seorang entrepreneur adalah menghasilkan keuntungan, namun tahukah anda berapa keuntungan yang telah anda dapatkan?. Menghitung keuntungan dengan tepat sama pentingnya dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian yang paling kritikal dalam menghitung keuntungan adalah menghitung biaya-biaya.
Sebagian besar biaya bisa diketahui karena melibatkan pembayaran uang tunai, berupa uang kas, penyusutan , amortisasi dan mungkin belum terjadi namun perlu dicadangkan untuk dikeluarkan di masa mendatang seperti pajak dan bunga pinjaman.
5. Putar Arus Kas
Jangan hanya berpusat pada keuntungan, namun manajemen keuangan meliputi juga bagaimana kita mengelola hutang, piutang dan persediaan. Banyak usaha mengalami kesulitan kas meski catatan akuntansi mereka menunjukkan angka yang baik. Perhatikan bagaimana anda memutar kas.
Putaran kas anda melambat jika termin penjualan kredit anda lebih lama ketimbang kulakannya, atau jika anda harus menyimpan persediaan barang dagangan, anda harus mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit anda.
Profesional SBI juga harus mampu menekan tingkat persediaan sedemikian rupa agar tetap dapat memenuhi order namun tanpa membebani keuangan.
6. Awasi Harta, Hutang dan Modal
Secara berkala, anda perlu memeriksa persediaan di gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan lengkap dan baik.
Namun sebelum anda bisa melakukan itu, anda perlu mempunyai administrasi yang memadai untuk mengontrol semua itu. Hal yang sama perlu anda lakukan terhadap piutang-piutang kepada pembeli dan tagihan-tagihan dari suplier.
Anda tidak mau ada tagihan yang macet atau kedobelan membayar kepada suplier gara-gara catatan anda berantakan. Jika anda tidak mampu melakukan semua itu sendiri, anda dapat mempekerjakan bagian keuangan dan menetapkan prosedur keuangan yang cukup untuk memastikan bahwa harta kekayaan usaha anda selalu terjaga dengan baik.
7. Sisihkan Keuntungan untuk Pengembangan Usaha
Profesional SBI berhak menikmati keuntungan dari bisnis, namun bukan berarti kita boleh menghabiskannya begitu saja.
Kita tetap harus menyisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha.
Salah satu tugas penting manajemen keuangan adalah menjaga kelangsungan hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke bidang-bidang lain yang juga menguntungkan.